LABINAK: MEREKA ADA DISINI, Film yang fresh di belantika Film Horor yang mengangkat kisah kanibalisme

Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini Jadi Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar Film horor kanibalisme Labinak: Mereka Ada di Sini tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop


Anami Film menggelar  Press Conference 
Film LABINAK: MEREKA ADA DISINI 
Selasa, 12 Agustus 2025
Berlokasi di Plaza Senayan XXI 

Dihadiri Oleh 

1. Dilip Chugani (Produser)
2. Sanjeev Bhalla (Produser)
3. Azhar Kinoi Lubis (Sutradara)
4. Pratiwi Juliani (PJ) (Penulis)
5. Raihaanun
6. Nayla Purnama
7. Chantiq Schagerl
8. Giulio Parengkuan
9. Aimee Saras
10. Jenny Zhang

11. Ivanka Suwandi

Labinak: Mereka Ada di Sini akan menyajikan kisah yang mengerikan tentang Anami Films melalui film horor terbarunya, sebuah penganut sekte kuno, yang menjadikan kanibalisme sebagai ritual untuk mewujudkan usia abadi di dunia. Disutradarai Azhar Kinoi Labia dari produser Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani, film ini membawa pengalaman sinematik yang menyegarkan dengan tema yang unik. Dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi, Labinak: Mereka Ada di Sini akan mengeksplorasi tema kanibalisme yang berkelindan dengan kritik sosial tentang ketimpangan yang melanggengkan status quo kaum elite. Dikisahkan Najwa (Raihaanun) sebagai guru honorer yang tinggal di kampung bersama anak semata wayangnya, Yanti (Nayla Purnama). Keduanya hidup dengan kondisi ekonomi yang tidak layak. Suatu ketika, keduanya didatangi oleh Diana (Jenny Zhang), dari Yayasan Payung Emas agar mereka mau pindah ke kota. Najwa ditawari menjadi guru di sekolah milik yayasan tersebut, dan Yanti bisa bersekolah dengan berbagai fasilitas yang lebih baik. Semula, situasi berjalan manis. Namun, perlahan ada yang janggal di rumah dan sekolah yang kini menjadi kehidupan baru Najwa. Najwa kerap dihantui oleh berbagai makhluk menyeramkan baik saat di rumah, maupun di sekolah. Sementara itu, keluarga pemilik yayasan, Lucius (Arifin Putra) tengah merencanakan hal yang tak pernah terbayangkan oleh Najwa sebelumnya. Najwa dan anaknya dipersiapkan oleh Lucius sebagai tumbal dari praktik kanibalisme keluarganya yang menganut sekte Bhairawa. Sebuah sekte yang menganut kepercayaan memakan daging manusia agar hidup mereka abadi. Sepanjang film, penonton akan disuguhi kengerian berdarah. Mulai dari penampakan potongan-potongan tubuh, hingga wujud hantu baru yang dihadirkan Azhar Kinoi Lubis. "Di film ini, kami menciptakan tampilan hantu yang baru. Hantu pocong 'malu. Lalu ada potongan-potongan tubuh yang sudah dibunuh, itu dijadikan makanan Sementara sebagian lainnya seperti perut yang sudah robek, atau tubuh yang kena cakar, itu ditutup dan diikat dengan kain," kata sutradara film Labinak: Mereka Ada di Sini Azhar Kinoi Lubis. "Saya juga mencoba menggabungkan koreografi gerakan tubuh dengan suara. Jadi, ketika saat melakukan ritual, ada gerakan seperti koreografi tari, tetapi ada suara seperti mantra, yang membuatnya terdengar sakral," tambah Kinoi. "Sebagai produser, kami ingin menjadikan cerita-cerita yang menarik menjadi pengalaman sinematik yang mendalam, yang dapat dipahami secara universal namun juga secara halus menyajikan pesan-pesan penting, menyoroti isu-isu sosial seperti keserakahan dan eksploitasi," ujar produser film Labinak: Mereka Ada di Sini Dilip Chugani. Raihaanun, mengungkapkan peran di film ini memberinya dimensi yang sebenarnya bertolak belakang. Pada satu sisi, ia adalah seorang guru fisika, yang percaya pada segala hal dengan bukti logika. Namun, di sisi lain, dari pengalamannya tinggal di rumah barunya, ia selalu mendapat teror dari sosok-sosok yang tak pernah ia pahami sebelumnya. "Ada masa lalu kelam yang dilalui Najwa, yang belum pernah ia ungkapkan ke anaknya. Masa lalu yang rasanya ingin dikubur. Apa yang menjadi fokus Najwa adalah membahagiakan anaknya, termasuk dengan pindah ke tempat baru yang lebih baik. Karakter Najwa sangat beresonansi dengan banyak perempuan mengenai apa yang dilaluinya, serta pengorbanan yang dilakukan, demi anaknya. Film ini, selain berisi kengerian horor yang diciptakan Mas Kinoi, juga memberikan kritik sosial yang akan menjadi topik diskusi melalui tema kanibalisme, yang melibatkan kelompok kaya dan mereka yang kurang beruntung di dunia ini," jelas Raihaanun. Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini akan menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme yang menjadi cerminan kehidupan sosial saat ini. Tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia. Ikuti informasi terbaru film horor Labinak: Mereka Ada di Sini persembahan Anami Films, di akun Instagram resmi @anamifilms_official.

***

Redaksi Media : ULTRA MOVIE REVIEW
Instagram : @ultramoviereview
Website : ultramoviereview.blogspot.com
Email : ultramoviereview@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENYUM MANIES LOVE STORY, Kisah Perjuangan Anies Baswedan dan Fery Farhati Penuh Perjuangan sampai saat ini

EJAKULASI DINI (EDI), Banyak pelajaran yang bisa di petik dari series ini

ASSALAMMUALAIKUM BAITULLAH, Film yang mengandung bawang karena bagaimana perjuangan seorang wanita mencari jati diri pasca luka dan pengkhiatan yang dialaminya